Langsung ke konten utama

Bila Mas Nggothon Ngundhuh Mantu Putranya...

Waktu masih bersekolah SMP, dia suka sepakbola. Meski bukan pemain tangguh, namun karena dia sangat antusias dengan sepakbola serta sangat rajin berlatih dia menjadi satu-satunya siswa yang paling mumpuni dalam persepakbolaan. Dalam setiap pelajaran olahraga dengan sepakbola sudah pasti dia menjadi penguasa lapangan.

Bahkan ternyata hingga saat ini dia masih menggeluti dunia sepakbola. Seringkali dia mengantar tim nya bermain ke berbagai kecamatan di Karanganyar. Kadangkala dia ke Jumapolo, ke Jumantono, Matesih, Mojogedang dan lain sebagainya.

Pada tahun 2018 lalu seiring munculnya grup Whatsapp kelas 3 C SMP 2 Karanganyar, nama dari sosok anggota kelas  ini sering disebut-sebut. Awalnya nama panggilan. Banyak yang lupa juga saat disebut nama Nggothon. Tapi sontak ingatan rata-rata jadi ingat sosok yang suka sepakbola.

Kemudian ada yang mengingatkan bahwa nama asli sosok ini adalah Supardiyanto. Iya sudah benar sosok ini adalah Nggothon alias Supardiyanto...eh kebalik....

Tidak tahu juga bagaimana ceritanya, kontak whatsapp dia juga terus bisa didapatkan dan dimasukkan dalam grup kelas 3C ini.

Sosok ini selain suka sepakbola juga suka membuat lelucon...meski tidak selucu yang lain...tapi lumayan membuat anggota grup tertawa sendiri...

Mas Nggothon dulu sangat mengidolakan guru nya sendiri. Yaitu almarhum Bapak Puspito Karyo. Guru olahraga ini dulu juga pemain sepak bola sebuah klub sepak bola di Karanganyar kota. Beliau tidak lama di SMP 2 Karanganyar. Beliau pindah jadi guru di Sekolah Guru Olahraga (SGO) Klaten. Akhirnya SGO ini berubah menjadi SMAN 3 Klaten. Lokasi sekolah ini di samping terminal Klaten. Sekarang tempat ini berubah menjadi masjid Al Aqsho Klaten.

Hal mengagetkan tapi juga membuat gembira kawan-kawan kelas 3C adalah ketika Mas Nggothon mengundang rekan-rekan SMP ini dalam hajatan ngundhuh mantu anaknya. Ini adalah sebutan acara resepsi pernikahan yang digelar di rumah mempelai pria. Kebetulan anak mas Nggothon ini laki-laki.

Sepuluhan rekan-rekan SMP 2 Karanganyar kelas 3C berkesempatan hadir di rumah Mas Nggothon di Ngijo Tasikmadu 23 Juli 2022 lalu. Tempatnya di sebelah timur pabrik gula Tasikmadu yang sangat terkenal sejak jaman Belanda itu...

Rupanya ini jadi sebuah reuni kecil bagi manta siswa-siswa kelas 3C. Mereka bisa berfoto-foto dan mengenang mas lalu...







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reuni Angkatan 1988 SMP 2 Karanganyar Semarak di Rumah Dinas Bupati, Kelas 3C Tunjukkan Kekompakan

Karanganyar, 2 Juni 2024 - Minggu pagi yang cerah diwarnai dengan keceriaan di rumah dinas Bupati Karanganyar. Para alumni SMP 2 Karanganyar angkatan 1988 berkumpul untuk merayakan reuni setelah 36 tahun berlalu. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 200 orang ini berlangsung meriah dan penuh kenangan. Sebelumnya, 17 Februari 2024 lalu Angkatan 1988 SMP 2 Karanganyar menggelar acara reuni di GunungTugel Pojok Mojogedang Karanganyar. Kebetulan Pak Penjabat Bupati Karanganyar itu hadir. Lantas dalam sambutannya, Pak Timotius mengundang dan mengajak alumni SMP 2 Karanganyar yang lulus tahun 1988 ini bisa reuni lagi di rumah dinas bupati. Reuni ini terasa istimewa karena penjabat bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, juga merupakan alumni kelas 3A SMP 2 Karanganyar angkatan 1988. Timotius pada tanggal 15 Desember 2023 dilantik  menjadi Penjabat Bupati Karanganyar . Dalam sambutannya, Timotius mengungkapkan rasa senangnya bisa kembali bertemu dengan para sahabatnya dan mengenang masa-mas

Setelah 33 Tahun...

Ini tentang cerita komunitas sebuah kelas dari SMP yang berada di Jalan Lawu Kabupaten Karanganyar. Ya inilah kelas 3C SMP 2 Karanganyar.  33 tahun lalu, kira-kira bulan Juni 1988 komunitas ini dipaksa bubar dan berdiaspora, karena harus lulus dari sekolah lanjutan tingkat pertama itu. Sejak itu anggota komunitas itu berdiaspora. Ada yang tetap melanjutkan di SMA di Karanganyar. Ada yang geser ke utara yakni ke Sragen. Ada yang ke Kota Solo. Ada yang ke Karangpandan. Mungkin ada yang ke kota lain entah kota mana... Setelah lulus SMA mereka lebih luas dan makin rumit jalur pesebarannya. Masa-masa setelah itu makin rumit dan luas. Begitulah komunitas manusia...

Mengenang Guru-guru Kami….

Sanepo Jawa mengatakan bahwa guru itu maksudnya digugu lan ditiru . Dalam banyak nasehat dikatakan bahwa kita harus menghormati guru. Profesi guru itu sangat terpuji dan sangat mulia. Guru juga adalah orang yang membukakan jendela pengetahuan kepada kita. Dan seterusnya… Dalam khasanah pendidikan yang lebih jauh…muncul konsep baru yaitu pendidikan yang memperbolehkan para pihak yang terlibat dalam pendidikan mengkritisi tentang Pendidikan itu sendiri. Termasuk mengkritisi implementasi-implementasi sistem pendidikan. Orang menyebutnya sebagai pedagogik kritis.