Langsung ke konten utama

Obituari: Perginya Guru Bahasa yang Periang itu...

Semenjak kelas 1, ia memang di kelas C. Saat itu memang teman-teman yang beragama Katholik dikumpulkan di kelas C. Sedangkan yang beragama protestan di kelas A. Karena ia beragama Katholik dia selalu di kelas C, mulai kelas 1 sampai kelas 3.

Ini bukan membeda-bedakan tetapi untuk memudahkan saja ketika jam pelajaran agama di waktu yang sama bisa diselenggarakan secara paralel pembelajaran untuk agama sesuai keyakinan masing-masing siswa.

Gadis periang itu --memang sejak muncul di kelas kami semua melihatnya begitu-- muncul sejak hari pertama pembelajaran. Setelah satu minggu menjalani penataran P4. Namanya Anastasia Yani Norwaningsih. 

Ia termasuk siswi yang pintar. Setidaknya tak pernah dimarahi oleh Pak Parjo dan Pak Larno karena kurang paham pelajaran matematika.

Dulu ia ikut tim marching band SMPN 2 Karanganyar yang legendaris saat itu. Karena tim besutan Pak Maksum dan Pak Totok Suwardi ini selalu menyabet juara di berbagai turnamen. 

Setelah lulus dan ada pelepasan di Gedung Wanita di dekat kantor bupati praktis seisi kelas 3C bubar. Mereka menyebar entah kemana. Namun rupanya Yani ini masih bersama-sama beberapa anggota kelas C melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Karanganyar Surakarta.

Lulus dari SMAN 1 Karanganyar, ia melanjutkan pendidikan di Pendidikan Bahasa Inggris FKIP (atau Jurusan Sastra Inggris FIB(??)) Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret. 

Sebagian teman-teman yang lain telah kehilangan kontak. Namun rupanya Yani ternyata berkeluarga dan tinggal di Bekasi Jawa Barat. Sampai ketika ada facebook, Yani juga membuat akun di aplikasi itu. Beberapa orang bekas temannya di SMP kemudian mulai terhubung lagi dan mulai mengetahui kabarnya. 

Saat aplikasi whatsapp mulai populer dan bisa dipakai untuk grup pertemanan, kelas 3C juga membuat grup di aplikasi itu. Kemudian komunikasi antar anggota kelas 3C mulai lebih intens. Anggota grup juga mulai bertambah.

Beberapa kali reuni juga bisa diselenggarakan, bahkan beberapa kali reuni angkatan 1988 kelas C paling kompak. Hal ini berkat pengkondisian yang berhasil dilakukan melalui grup whatsapp. Memang teknologi komunikasi sangat membantu untuk menghubungkan antar individu, termasuk komunitas yang dulu pernah bergabung seperti komunitas sekolah seperti ini.

Tahun 2023-an, ada kabar Yani ini menjalani operasi di RSCM karena sakit. Dan alhamdulillah operasi dijalani dengan baik. 

Pasca operasi Yani masih aktif di grup. Sering komentar dan bertegur sapa. 28 Mei 2025 pukul 23.06 WIB rupanya menjadi komentar terakhir di grup alumni 3C ini. Saat itu Yani memberi semangat kepada Atik, salah satu anggota grup ini yang mengalami kecelakaan dan dilakukan operasi juga di RS dr. Moewardi Solo.

Ahad, 22 Juni 2025 (bersamaan hari lingkungan hidup sedunia), pukul 16.18WIB salah satu teman bernama Ambar memposting pesan: Yani sudah dipundut Mohon doanya. 

Kabar ini mengagetkan.  

Selamat jalan Yani, guru bahasa Inggris yang periang...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Gunung Tugel Jadi Saksi Kekompakan Kelas 3C Espero 88

Karanganyar —   Minggu pagi, 29 Juni 2025, kabut tipis masih menggantung malu-malu di pelataran  Umbul Gunung Tugel , Karanganyar utara. Namun kehangatan tak datang dari matahari, melainkan dari tawa dan pelukan hangat para alumni yang kembali menyambung tali lama yang dulu pernah begitu erat: persaudaraan satu kelas, satu angkatan, satu cerita. Reuni keluarga besar  Espero 88 , alumni SMP Negeri 2 Karanganyar angkatan 1988, kembali digelar. Namun seperti yang telah terjadi beberapa tahun terakhir, sorotan tak pernah bisa lepas dari satu kelompok yang selalu hadir dengan semangat utuh dan heboh:  kelas 3C . Satu per satu anggota kelas 3C datang dengan kaos seragam berwarna senada, hasil perdebatan panjang dan diskusi berlapis-lapis di grup WhatsApp. Mungkin hanya Tuhan dan notifikasi HP yang tahu berapa banyak pesan yang saling silang demi menentukan warna, desain, hingga ukuran kaos itu. Tapi hasilnya bukan hanya baju, melainkan rasa: rasa memiliki, rasa rindu, dan ...

Reuni Angkatan 1988 SMP 2 Karanganyar Semarak di Rumah Dinas Bupati, Kelas 3C Tunjukkan Kekompakan

Karanganyar, 2 Juni 2024 - Minggu pagi yang cerah diwarnai dengan keceriaan di rumah dinas Bupati Karanganyar. Para alumni SMP 2 Karanganyar angkatan 1988 berkumpul untuk merayakan reuni setelah 36 tahun berlalu. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 200 orang ini berlangsung meriah dan penuh kenangan. Sebelumnya, 17 Februari 2024 lalu Angkatan 1988 SMP 2 Karanganyar menggelar acara reuni di GunungTugel Pojok Mojogedang Karanganyar. Kebetulan Pak Penjabat Bupati Karanganyar itu hadir. Lantas dalam sambutannya, Pak Timotius mengundang dan mengajak alumni SMP 2 Karanganyar yang lulus tahun 1988 ini bisa reuni lagi di rumah dinas bupati. Reuni ini terasa istimewa karena penjabat bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, juga merupakan alumni kelas 3A SMP 2 Karanganyar angkatan 1988. Timotius pada tanggal 15 Desember 2023 dilantik  menjadi Penjabat Bupati Karanganyar . Dalam sambutannya, Timotius mengungkapkan rasa senangnya bisa kembali bertemu dengan para sahabatnya dan mengenang masa...

Setelah 33 Tahun...

Ini tentang cerita komunitas sebuah kelas dari SMP yang berada di Jalan Lawu Kabupaten Karanganyar. Ya inilah kelas 3C SMP 2 Karanganyar.  33 tahun lalu, kira-kira bulan Juni 1988 komunitas ini dipaksa bubar dan berdiaspora, karena harus lulus dari sekolah lanjutan tingkat pertama itu. Sejak itu anggota komunitas itu berdiaspora. Ada yang tetap melanjutkan di SMA di Karanganyar. Ada yang geser ke utara yakni ke Sragen. Ada yang ke Kota Solo. Ada yang ke Karangpandan. Mungkin ada yang ke kota lain entah kota mana... Setelah lulus SMA mereka lebih luas dan makin rumit jalur pesebarannya. Masa-masa setelah itu makin rumit dan luas. Begitulah komunitas manusia...