Sebagai guru bahasa Indonesia beliau memang mempersilahkan muridnya di kelas 3C untuk bertanya apa pun tentang bahasa Indonesia. Bahkan yang aktual juga boleh. Kalau tidak mau bertanya langsung secara lisan, boleh juga secara tertulis.
Kira-kira begitu yaang ada di benak salaah satu murid 3C itu. Begitu melihat tayangan TVRI (saat itu hanya ada satu stasiun televisi yang bisa di tangkap di wilayah Kota Karanganyar, yaitu stasiun TVRI Surabaya.). Dalam tayangan itu pembaca berita mengatakan akan menyampaikan prakiraan cuaca. Rupanya pengucapan kata prakiraan ini mengundang keganjilan.
Bu Karti menjawab dengan panjang lebar atas empat pertanyaaan itu. Namun di tengah pembicaraan membahas pertanyaan itu, Bu Karti berhenti sejenak. Beliau tiba-tiba berucap: "rambutmu bagus mas!".
Seisi kelas, masih bingung dengan maksud ucapan Bu Karti itu. namun beberapa murid langsung menangkap apa maksud ucapan itu. Iya, Bu Karti memuji model rambut Priyo Santoso, salah satu siswa 3C itu.
Priyo Santoso hari itu datang ke sekolah dengan model kepala gundul. Mirip Upin dalam film Upin Ipin besutan negeri Jiran itu. Sejak pagi keberadaan model rambut Priyo memang sudah mengundang kontroversi di kelas itu.
Mayoritas ingin mentertawakan. Karena memang terlihat lucu, kalau mengingat kesehariannya Priyo selalu berambut standar. Kalau pun dicukur ya masih disisakan setenga sentimeter. Sebagian yang lain mungkin ada yang berfikir, kenapa mau bermodel rambut seperti itu. Gak keren lah. Anak muda saat itu cenderung ikut-ikutan tren model rambut panjang dan cenderung gondrong dangdut --model raambut yang gondrong di belakang, ada yang dikliwir dan disliwir.
Tapi pujian Bu Karti tersebut dimaklumi oleh seisi kelas. Sebagai guru (guru BP lagi khan), Bu Karti tentu sangat menganjurkan dan menasehati murid-muridnya dengan kerapian, kerajinan dan yang baik-baiklah...pastinya begitu...
Tapi kalau dipikir-pikir Priyo Santoso ini kelewat rapi. Potong rambut standar dan selalu disisir tentu sudah cukup. Tapi Priyo Santoso ini lebih dari itu, digundul sekalian! Luar biasa memang.
Kejadian itu terjadi saat kelas 3 SMP itu. Tak lama setelah itu murid-murid itu lulus. Setelah itu banyak yang berpisah diantara mereka.26 Mei 2022 kemarin sebagian murid kelas 3C itu melakukan pertemuan reuni. Kebetulan Priyo Santoso hadir. Kaget lah, ternyata Priyo Santoso masih botak atau gundul. Persis seperti kelas 3 SMP itu.
Banyak yang bertanya-tanya apa Priyo Santoso itu selalu minta digunduli kepalanya saat cukur? Ataukah ia memang rambutnya tidak tumbuh lagi sejak digunduli 33 tahun lalu?
Bekas murid kelas 3 itu aak ada yang bisa menjawab. Kecuali barangkali hanya teman-temannya yang masih berinteraksi dengannya sampai hari-hari terakhir ini. Atau keluarganya. yang pasti...
Maka Ambar teman sekelasnya saat reuni kemarin sempat berucap di grup Whatsapp kelas itu:
"Poto ki nek pengarah gayane aku, mesti pik byet"
"Priyo ra patek ketok botake to....gayane setil to...."
Fenomena model rambut (kepala) Priyo memang fenomenal di kelas 3C. Setidaknya ia menjadi role model murid Bu Karti yang paling mentaati dan mengamalkan nasehat guru SMP nya itu...
ya cuma itu.... Semoga Bu Karti tidak sempat membaca tulisan ini
Soal rambut priyo udah sangat pas diusia ini, (Low Maintenance). yang blm terjawab Prakiraan Cuaca apa Perkiraan cuaca menurut Ibu Karti...😔😔😔
BalasHapus